Jumat, 18 November 2011

Apakah Lobi Itu?


Lobi berasal dari kata lobby (ruang depan hotel, bioskop, bangunan besar atau kantor).

Dalam perkembangannya lobi (lobby) diartikan sebagai kegiatan government relations.

Saat ini di negara maju, di luar Indonesia, lobi atau melobi diartikan sebagai suatu kegiatan untuk mempengaruhi (membujuk) pejabat publik (pejabat pemerintah termasuk parlemen) untuk melakukan tindakan sesuai yang diinginkan pelobi.

Misalnya untuk meluluskan atau menggugurkan rancangan peraturan atau perundang-undangan.

Pergeseran Makna

Di Indonesia, lobi mengalami pergeseran makna. Di sini lobi diartikan sebagai kegiatan komunikasi informal yang dimaksudkan bukan hanya untuk mempengaruhi pemerintah (eksekutif, legislatif dan judikatif) saja, tapi juga untuk mempengaruhi pribadi berpengaruh (pejabat publik, ulama, tokoh masyarakat, pengusaha) dan prospek (calon customer/client), dan sebagainya.

Yang hampir sama, di Indonesia maupun di negara lain, baik di Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Australia, maupun di negara maju lainnya, yaitu adanya upaya memasukkan kegiatan yang menyimpang dari nilai-nilai etika, moral dan agama ke dalam aktivitas lobinya.

Tujuannya, untuk mencapai tingkat keberhasilan yang tinggi dalam kegiatan lobinya.

Pembahasan kita di sini tentunya adalah kegiatan lobi yang didasarkan pada teori-teori ilmiah (komunikasi, psikologi dan sebagainya) yang berlandaskan pada nilai-nilai etika, moral dan agama.

Definisi

Untuk tulisan dalam blog ini lobi diartikan sebagai aktivitas komunikasi yang bersifat informal yang bertujuan untuk mempengaruhi agar pesan-pesan pelobi X) diterima Y) dengan jalan:
  • Memberi data dan informasi
  • Mempengaruhi
  • Mendidik
  • Membujuk
  • Melakukan Enterteint
  • Dengan sedikit “Memaksa”

dan melibatkan pribadi-pribadi berpengaruh termasuk mengikutsertakan pihak lain ke dalam koalisinya.

=======
X) = niat, motif, kebutuhan, keinginan, hasrat, dan sebagainya (termasuk pesan-pesan penjualan)

Y) = diterima, dimengerti, dipahami, dikabulkan, disetujui, dipenuhi, diikuti, didukung,
=======

Yang perlu diingat:
  1. Lobi yang baik adalah lobi yang tidak membuat orang celaka, rugi atau sesat. Lobi yang baik adalah lobi yang membawa keberuntungan pada target lobi maupun kita yang melobi.
  2. Bila lobi dilakukan dengan benar, 90 persen tujuan lobi kita akan berhasil. Yang mungkin belum berhasil (tertunda) adalah aspek penjualannya. Itu jika kita melobi untuk tujuan menjual. Seperti kita ketahui dalam lobi bisa ada kegiatan penjualan (barang, jasa, ide, gagasan dan sebagainya).
  3. Selain itu kita gagal menjual (melobi untuk menjual), itu karena memang mereka tidak menghendaki/membutuhkan/menginginkan apa yang kita jual kepada mereka. 

Catatan: Anda boleh mengutip tulisan ini dengan menyebutkan sumbernya.

Bagaimana pendapat Anda?



Zainal Abidin Partao


========= 

  • Ingin mengetahui lebih jauh soal lobi? 
  • Anda ingin meningkatkan keberhasilan dalam menjual dengan meningkatkan kemahiran melobi? 
  • Anda bisa SMS ke 0816 197 3045 atau email ke zainalnaseventy@gmail.com

Tulisan-tulisan lain dari penulis tentang lobi dapat di lihat di http://www.kompasiana.com/zainalpartao.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar